Neonatus
adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system.
Neonatus bukanlah miniatur orang dewasa, bahkan bukan pula miniatur anak.
Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa
perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini
hampir meliputi semua sistem organ tapi yang terpenting bagi anestesi adalah
system pernafasan sirkulasi, ginjal dan hepar. Maka dari itu sangatlah
diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu tindakan
anestesi terhadap neonatus. Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam
mengenali kegawatan pada bayi baru (neonatus) :
1. Bayi tidak mau menyusu
Anda harus merasa curiga
jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui bersama, ASI adalah
makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya kan
berkyrang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau
menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi
dehidrasi berat.
2. Kejang
Kejang pada bayi memang
terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana kondisi pemicu
kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang
dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis
anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka
curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang,
konsultasikan pada dokter.
3. Lemah
Jika bayi anda terlihat
tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan kondisi ini berlanjut.
Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi
berat.
4. Sesak Nafas
Frekuensi nafas bayi
pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per
menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali
per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau
tidak.
5. Merintih
Bayi belum dapat
mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih terus menerus
kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini
pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna
kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus anda perhatikan saat
merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih.
Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh
diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat
sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam atau Tubuh Merasa
Dingin
Suhu normal bayi
berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih
perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda
kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
8. Mata Bernanah Banyak
Nanah yang berlebihan
pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari proses persalinan.
Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter
atau bidan.
9. Kulit Terlihat Kuning
Kuning
pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi
terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka
anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar